Pengertian dan Unsur-Unsur serta Langkah-Langkah Model Pembelajaran Koperatif Tipe CIRC

Wawasan Pendidikan; kali ini sobat pendidikan akan berbegi artikel tentang Model pembelajaran koperatif tipe CIRC. CIRC akan di jelaskan secara rinci mulai dari Pengertian dan Unsur-Unsur serta Langkah-Langkahnya. semoga bermanfaat.
Pengertian dan Unsur-Unsur serta Langkah-Langkah Model Pembelajaran Koperatif Tipe CIRC

Pengertian dan Unsur-Unsur serta Langkah-Langkah Model Pembelajaran Koperatif Tipe CIRC

A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC 
CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition. CIRC merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. Pada dasarnya model pembelajaran CIRC merupakan sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar.  Dalam pembelajaran ini bertujuan untuk mengintegrasikan kemampuan memahami bacaan yang baru dipelajari dalam pelajaran menulis.

Menurut Robert E. Slavin mengemukakan bahwa, “unsur-unsur penting yang terdapat dalam model pembelajaran kooperatif CIRC ada tiga jenis, yaitu kegiatan yang terkait, pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan seni berbahasa dan menulis terpadu.” 

Dalam model pembelajaran CIRC, peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4-5 peserta didik. Dalam pembagian kelompok bersifat heterogen, yang tidak membedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan peserta didik sehingga setiap kelompok diharapkan terdiri dari peserta didik yang pandai, sedang/lemah, dan masing-masing peserta didik merasa cocok satu sama lain. Dengan pembelajaran kelompok tersebut, diharapkan peserta didik mampu meningkatkan daya pikir, kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.  

Dalam kelompok kecil tersebut, para peserta didik diberi suatu teks/bacaan (cerita atau novel), kemudian peserta didik latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan tugas tertentu dari
guru. Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas.
Pengertian dan Unsur-Unsur serta Langkah-Langkah Model Pembelajaran Koperatif Tipe CIRC
sumber gambar: pps.uny.ac.id
B. Unsur Utama Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC 
Unsur utama dari CIRC adalah sebagai berikut: 
  • Kelompok Membaca. 
Jika menggunakan  kelompok membaca, peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang berdasarkan tingkat kemampuan membaca. 
  • Tim 
Peserta didik dibagi ke dalam pasangan (trio) dalam kelompok membaca. Selanjutnya pasangan-pasangan tersebut dibagi ke dalam tim yang terdiri dari pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca. 
  • Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan membaca.
Diskusi mengenai cerita disusun untuk menekankan kemampuan-kemampuan tertentu seperti membuat danmendukung prediksi dan mengindentifikasi masalah dalam bentuk narasi. 
  • Pemeriksaan oleh pasangan
Setelah selesai menyelesaikan semua kegiatan, pasanagn memberikan formulir tugas peserta didik yang mengidentifikasikan bahwa telah selesai mengerjakan tugas. 
  • Tes 
Peserta didik diberikan tes untuk mengetahui seberapa besar kemampuan membaca. Pada tes ini peserta didik tidak diperbolehkan saling membantu. 

C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC
Beberapa langkah CIRC dalam pembelajaran  adalah sebagai berikut. 
  • Guru menjelaskan suatu materi tertentu kepada para peserta didiknya.   
  • Guru memberikan latihan soal cerita termasuk cara menyelesaikan soal cerita tersebut. 
  • Guru siap melatih peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar dalam menyelesaikan soal cerita melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC. 
  • Guru membentuk kelompok-kelompok belajar peserta didik yang heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.
  • Guru mempersiapkan 1 atau 2 soal cerita dan membagikannya kepada setiap peserta dalam kelompok yang sudah ditentukan.
  • Guru memberitahukan agar setiap kelompok terjadi serangkaian kegiatan spesifik sebagai berikut. 
    -Salah satu anggota kelompok membaca dan anggota yang lain mendengarkan sambil mencermati soal cerita yang telah dibacakan. 
    -Membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal cerita, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu, 
    -Saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal cerita, 
    -Menuliskan penyelesaian soal cerita secara sistematis (menuliskan urutan komposisi penyelesaian), 
    -Saling merevisi dan mengedit pekerjaaan/penyelesaian (jika ada yang perlu direvisi).
    -Menyerahkan hasil tugas kelompok kepada guru. 
  • Setiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan pola CIRC. Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok. 
  • Ketua kelompok, melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya. Jika diperlukan, guru dapat memberikan bantuan kepada kelompok secara proporsional. 
  • Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah memahami, dan dapat mengerjakan soal cerita yang diberikan guru. 
  • Guru meminta kepada perwakilan kelompok tertentu untuk menyajikan hasil pekerjaannya di depan kelas. 
  • Guru bertindak sebagai narasumber atau fasilitator jika diperlukan.
  • Guru memberikan tugas/ PR soal cerita secara individual kepada peserta didik tentang pokok bahasan yang dipelajari.
  • Guru bisa membubarkan kelompok yang dibentuk dan para peserta didik kembali ketempat duduknya masing-masing.
  • Menjelang akhir waktu pembelajaran, guru dapat mengulang secara klasikal tentang strategi dalam pemecahan masalah khususnya soal bentuk cerita. 
  • Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai dengan kompetensi yang ditentukan. 
D. Kelebihan dan Kekurangan
Menurut Amin Suyitno (2005) kelebihan dan kekurangan pembelajaran CIRC
Kelebihan model pembelajaran CIRC
  • CIRC sangat tepat untuk meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita. 
  • Dominasi guru dalam proses pembelajaran berkurang.
  • Pelaksanaan program sederhana sehingga mudah diterapkan. 
  • Peserta didik termotivasi pada hasil secara teliti, karena belajar dalam kelompok. 
  • Para peserta didik dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya.
  • Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal cerita. 
  • Peserta didik yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya.

Kekurangan model pembelajaran CIRC
  • meluasnya materi pembahasan saat diskusi
  • membutuhkan banyak waktu
Demikianlah pembahasan tentang Pengertian dan Unsur-Unsur serta Langkah-Langkah Model Pembelajaran Koperatif Tipe CIRC. semoga bermanfaat.

Dafrat Pustaka
  • Robert E. Slavin. (2008). Cooperatif Learning: Teori, Riset  and Praktik, terj: Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Media 
  • Amin Suyitno. (2006). Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan penerapannya di SMP, Makalah dalam pelatihan bagi Guru-guru Matematika SMP Se-Jawa Tengah, Semarang:UNNES
Baca Juga:
Model Pembelajaran Tematik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel