Makalah Instrumen Penelitian


     wawasanpendidikan.com. beberapa makalah sebelumnya, sobat pendidikan telah berbagi tentang makalah teori penelitian yang menjelaskan tentang teori-teori dalam penelitian, makalah hipotesi yang membahas tentang perlunya hipotesis dalam penelitian kuantitatif  dan terakhir makalah tentang populasi dan sampel yang membahas tuntas tentang populasi dan sampel serta teknik samplingnya. kali ini sobat pendidikan melanjutkan ke tahap selanjutnya. tahap yang penting yaitu tentang instrumen penelitian. Makalah Instrumen penelitian membahas tentang cara membuat instrumen dalam penelitian agar mempermudah peneliti dalam membuat instrumen. semoga bermanfaat...

Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
A.    Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan, kegiatan evaluasi sering digunakan karena, selama satu periode pendidikan berlangsung orang perlu mengetahui hasil atau prestasi yang dicapai baik oleh pihak pendidik maupun oleh peserta didik tersebut. Hal ini dapat dirasakan dalam semua bentuk dan jenis pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun non formal.
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak terlepas dari tujuan evaluasi itu sendiri, dimana tujuan dari evaluasi pendidikan adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan kurikuler. Selain itu, juga dapat digunakan oleh para guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode mengajar yang di gunakan.
Pada prinsipnya melakukan evaluasi adalah melakukan suatu penilaian dan pengukuran sehingga dibutuhkan suatu alat ukur yang baik dan akurat. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

B.       Instrumen Penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian  instrumen adalah alat yg dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia), perkakas, sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Beberapa pengertian isntrumen menurut beberapa ahli:
1.    Menurut Suharsimi Arikunto 2010, instrumen penelitian  adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
2.    Menurut baso intang (jurnal pendidikan dan kebudayaan 2007) mengatakan bahwa instrumen adalah suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.

Maka dari pengertian dan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk meneliti dan mengumpulkan data-data dan disajikan dalam bentuk sistematis guna memecahkan atau menguji suatu hipotesis.
Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang di tempu. Hal ini mudah dipahami karena instrumen berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data, sehigga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan sesungguhnya  di lapangan.
Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di lapangan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru.

C.       Jenis Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbasis pada angka yang kemudian diuji dengan menggunakan perhitungan statistik. Dalam menggunakan instrumen penelitian, evaluator menggunakan cara atau teknik evaluasi yaitu teknik non tes dan teknik tes. 

1.     Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang telah disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. (jihad asep 2007)

Ditinjau dari pelaksanannya, tes dibedakan atas 3 yaitu:
a.    Tes tulis yaitu tes atau soal yang harus diselesaikan oleh siswa secara tertulis
b.   Tes lisan yaitu sekumpulan tes atau soal atau tugas pertanyaan yang diberikan kepada siswa yang dilaksanakan dengan cara tanya jawab.
c.  Tes perbuatan yaitu tugas yang pada umumnya berupa kegiatan praktek atau melakukan kegiatan yang mengukur keterampilan

Ditinjau dari segi sistem penskorannya, tes dibedakan atas dua yaitu:
a.    Tes objektif yaitu bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes dalam hal ini peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun beberapa tes objektif anatara lain:
1)      Tes pilihan ganda
2)      Tes benar salah
3)       Tes menjodohkan jawaban
b.   Tes subjektif yaitu umumnya berbentuk tes uraian yang dimana siswa dalam menjawab soal terseburt dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes. Adapun beberapa tes uraian atau tes subjektif antara lain:
a.       Tes uraian bebas
b.      Tes uraian terbatas. (eko putro widoyoko 2009)

2.       Non Tes
Penilaian non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sifat dan kepribadian.
Menurut jihat asep dalam bukunya yang berjudul evaluasi pembelajaran, bentuk penilaian non tes dibedakan atas 5 yaitu antara lain:
a.   Pengamatan yaitu alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa baik secara perorangan maupun kelompok
b.  Skala sikap yaitu alat penilaian yang digunakan untuk mengungkap sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang lebih mengukur daya nalar dan pendapat siswa
c.  Angket yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan cara tertulis
d.   Catatan harian yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya.
e.   Daftar cek yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek terhadap perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

D.      Cara Menyusun Instrumen
Instrumen-instrumen penelitian dalam bidang social umumnya dan khususnya bidang pendidikan khususnya yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrument yang akan digunakan untuk penelitian.
 Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indicator yang akan diukur. Dari indicator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrument, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrument atau kisi-kisi instrument.
Ada beberapa langkah umum yang biasa ditempuh dalam menyususn instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah:

  •   Analisis Variabel Penelitian
Menganalisis setiap variabel menjadi subvariabel kemudian mengembangkannya menjadi indikator-indikator merupakan langkah awal sebelum instrumen itu dikembangkan. 
  •   Menetapkan Jenis Instrumen
Jenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti sudah memahami dengan pasti tentang variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel mungkin hanya memerlukan satu jenis instrumen atau meungkin memerlukan lebih dari satu jenis instrumen.
  •    Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen
Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi variabel penelitian, jenis-jenis pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta waktu yang dibutuhkan. Selain itu, dalam kisi-kisi juga harus tergambarkan indikator atau abilitas dari setiap variabel. Misalnya, untuk menentukan prestasi belajar atau kemampuan subjek penelitian, diukur dari tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sebagainya.
  •   Menyusun Item Instrumen
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun item pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen yang akan digunakan.
  •    Mengujicobakan Instrumen
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reabilitas dan validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada sejumlah item yang harus dibuang dan diganti dengan item yang baru, setelah mendapat masukkan dari subjek uji coba.

Menurut mertens dalam bukunya research and evaluation in education and psychology Saran untuk memilih instrumen berdasarkan saran dari Komisi bersama pengujian praktek (2004). untuk membantu dalam memilih cicilan koleksi data yaitu:
  •  Define the purpose for testing. the content and skills to be tested, and the • intended test takers. Select and use the most appropriate test based on a thorough review of available information.
  • What are the variables that the test measures?
  • Review and select tests based on the appropriateness of test content. skills tested, and content coverage for the intended purpose of testing.
  • Review materials provided by test developers and select tests for which clear, accurate, and complete information is provided. What is the format of the instrument? How much time is needed for administration? To what extent do these features promote or restrict accuracy of assessment for the people in the proposed research? How much time is required for scoring? Arc alternate or ,short forms available? What is the cost of the instrument? Can it be scored by hand? Or computer? Can you do it yourself or do you have to send it to the test developer?
  •  Select tests through a process that includes persons with appropriate knowledge. skills, and training.
  • Evaluate evidence of the technical quality of the test provided by the test developer and any independent reviewers (e.g., what evidence is reported as to its reliability, norm group representation, validity, type of administration?).
  • Evaluate representative samples of test questions or practice tests, directions. answer sheets, manuals, and score reports before selecting a test. What type of training is needed for administering, scoring, and interpreting the test?
  •  Evaluate procedures and materials used by test developers, as well as the resulting test, to ensure that potentially offensive content or language is avoided. Does the instrument satisfy concerns about language and culture in terms of avoiding bias on the basis of gender, race or ethnicity, and disability?
  • Select tests with, appropriately modified forms or administration procedures for test takers with disabilities who need special accommodations.
  • Evaluate the available evidence on the performance of test takers of diverse subgroups. Determine to the extent feasible which performance differences may have been caused by factors unrelated to the skills being

E.       Kriteria tes yang baik
Sebuah tes yang dapat dikatakan baiksebagai alat pengukur harus memiliki syarat tes, yaitu:
1.      Validitas
Alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Tes sebagai salah satu alat ukur hasil belajar dapat dikatakan valid apabila tes tersebut dapat tepat mengukur hasil belajar yang hendak diukur. (eko putro widoyoko 2009)
Validitas dikategorikan kedalam 3 yaitu:
a.       Validitas Isi
Validasi isi adalah sejauhmana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur benar-benar relevan dan merupakan representasi dari konstrak yang sesuai dengan tujuan pengukuran. (saifuddin aswar . 2013)
b.      Validitas Konstrak
Validasi konstrak membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui aitem-aitem tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritikyang mendasari penyusunan tersebut. (saifuddin aswar . 2013)
c.      Validitas berdasarkan Kriteria
Validitas empiris sama dengan validitas kriteria yang berarti bahwa validitas ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Kriteria internal adalah tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedangkan kriteria eksternal adalah hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria.
2.      Reliabilitas
Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
a.       Pengujian Reliabilitas eksternal
-Test-retest
Instrumen penelitian yang teliabilitasnya diuji dengan cara test-retest dilakukan dengan cara mencoba instrumen beberapa kali pada responden
-Ekuivalen
Pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya ada dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrumen berbeda.
- Gabungan
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalen ini beberapa kali, keresponden yang sama.
b.      Pengujian reliabilitas internal
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency , dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
3.      Objektivitas
objektivitas berarti bahwa dalam tes tersebut, tidak dipengaruhi oleh unsur pribadi atau unsur subjek yang mempengaruhinya. Baik itu dari segi bentuk soal maupun dari aspek penilaiannya.
4.      Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan praktikabilitas tinggi apabila ter tersebut bersifat praktis, dan mudah pengadministrasiannya.
5.      Ekonomis
Yang dimaksud dengan ekonomis bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama



Daftarar Pustaka


Arifin zainal. 1991 Evaluasi Instruksional PT remaja rosdakarya. Bandung

Azwar saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Jihad asep. 2007. Evaluasi Pembelajaran. Multi press. yogyakarta

Mertens Donna. 2010. Research and Evaluation in Education and Psychology sage. London.


Putro widoyoko eko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Pustaka Pelajar. yogyakarta

Suharsimi arikunto. 2010. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta

Suharsimi arikunto. 2013.Prosedur  Penelitian. PT Rineka Cipta. Jakarta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. CV. Alvabeta. Bandung

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian  Pendidikan. Alfabeta. Bandung



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel