Penilaian Formatif Dan Penilaian Sumatif

Wawasan Pendidikan; mungkin masih ada yang belum bisa membedakan antara penilaian formatif dan penilaian Sumatif. secara umum, kita cuman fahami bahwa ketika kita mengukur kemampuan siswa maka dengan itu kita telah menilai siswa tersebut. namun, apakan penilaian itu masuk kategori Formatif atau sumatif amat jarang diperhatikan. nah, kali ini sobat pendidikan akan membahas tentang apa itu Penilaian Formatif dan Penilaian Sumatif.

Penilaian Formatif Dan Penilaian Sumatif


A . Penilaian Formatif
Penilaian formatif adalah kegiataan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaiaan tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang atau yang sudah dilaksanakan. Jadi, sebenarnya penilaian formatif itu tidak hanya dilakukan pada tiap akhir pelajaran, tetapi bisa juga ketika pelajaran sedang berlaangsung. Misalnya, ketika guru sedang mengajar mengaajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa untuk mencek atau mendaapatkan informasi apakah siswa telah memahami apa yang diterangkan guru; jika ternyata masih banyak siswa yang belum mengerti tindakan guru selnjutnya adalah mengubah atau memperbaiki cara mengajarnya sehingga benar-benar dapat dipahami dan diserap oleh siswa. Contoh lain: setelah pelajaran selesai guru memberikan tugas kepada para siswa untuk dikerjakan diluar jam pelajaran /dirumah. Setelah diperiksa daan ternyata masih banyak siswa yang salah mengerjakan tugas tersebut maka guru berusaha meneraangkan kembali pelajaran itu.

Dari contoh-contoh tersebut jelas bahwa penilaian formatif tidak hanya berbentuk tes tertulis dan hanya dilakukan pada setiap akhir pelajaran, tetapi juga dapat berbentuk pertanyan-pertanyaan  lisan atau tugas-tugas yang diberikan selama pelajaran berlangsung atau pun sesudah pelajaran selesai. Dalam hubungan ini maka pretes dan post-tes yang bisa dilakukan dalam setiap pelajaran PSSI termasuk dalam penilaian formatif.

B. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana pennguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Adapun fungsi dan tujuannya adalah untuk menentukan apakah nilai yang diperolehnya itu siswa dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus. Pengertian lulus atau tidak lulus disini dapat berarti dapat tidaknya siswa melanjutkan ke modul berikutnya dapat tidaknya seorang siswa mengikuti pelajaran pada semester berikutnya: dapat tidaknya seseorang siswa di naikkan ke kelas yang lebih tinggi; dapat tidaknya seseorang siswa dinyatakan lulus /tamat dari sekolah bersangkutan atau dapat tidaknya seseorang siswa diterima di sekolah yang lebih tinggi.

Dari apa yang telah dikemukakan jelas kirannya bahwa penilaian sumatif tidak hanya merupakan penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir caturwulan atau setiap akhir semester, tetapi juga dilaksanakan misalnya pada setiap akhir modul (bagi pengajaran yang menggunakan sistem modul), setiap akhir tahun ajaran evaluasi belajar tahap akhir (EBTA atau ebtanas) dan ujian masuk perguruan tinggi yang terkenal dengan sebutan seleksi penerimaan mahasiswa baru (sipermaru). Bahkan penilaian sumatif termasuk pula penilaian yang dilakukan guru atau dosen pada tahap-tahap tertentu selama catur wulan atau semester. Penilaian ini bisa disebut tes sumatif atau tes unit dengan maksud untuk membedakannya dengan tes sumatif yang dilakukan di  setiap akhir caturwulan atau akhir semester. Nilai hasil tes sumatif dan tes sumatif inilah boleh diperhitungkan untuk menentukan nilai lapor atau ijazah atau kartu hasil studi mahasiswa.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara penilaian sumatif dan penilaian normatif bukan terletak kapan waktu tes itu dilakukan, tetapi terutama pada fungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar maka penilaian itu disebut penilaian formatif. Tetapi jika penilaian itu berfungsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana presentasi dan penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukkaan bagi penentuan lulus atau tidaknya seorang siswa, maka penilaian itu disebut penilaian sumatif.

Referensi 
Purwanto Ngalim.(2009). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaaraan. Cet.I Bandung: Remaja Rosda Karya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel