Makna Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah Lengkap dengan Pendapat para Ahli

Wawasan Pendidikan; Perubahan selalu terjadi dalam kehidupan seseorang baik sebagai individu maupun dalam kehidupan masyarakat.  Cepat atau lambat manusia atau masyarakat akan mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu.

Karena pada hakikatnya setiap manusia akan mengalami perubahan dan perubahan bisa terjadi karena adanya perencanaan sebelumnya.  Dengan adanya perencaan yang baik maka perubahan yang terjadi akan mengalami keberlanjutan, demikian juga dalam kehidupan suatu bangsa.  Lalu bagaimana makna perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah?  Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya. (Baca Juga Pengertian dan Ciri-ciri Perubahan Sosial)
picture by indoprogress.com

Makna Perubahan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perubahan bisa diartikan sebagai hal atau keadaan berubah; peralihan; pertukaran. (Baca juga Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi)

Secara umum perubahan bisa diartikan sebagai keadaan yang berubah, keadaan di masa lalu tidak sama dengan keadaan saat ini demikian juga dengan keadaan saat ini yang tidak sama dengan keadaan di masa yang akan datang.

Dalam sebuah konteks sejarah, contoh adanya perubahan adalah bagaimana para pejuang dari berbagai elemen masyarakat menyusun rencana dan strategi untuk membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan.  Dengan adanya strategi dan berbagai bentuk perjuangan, akhirnya Bung Karno berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sebuah perubahan juga dipengaruhi oleh adanya faktor tertentu, yang dalam hal ini bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal, yaitu:
  • Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk, dimana pertambahan jumlah penduduk akan mempengaruhi lembaga kemasyarakatan.
  • Adanya penemuan-penemuan baru berupa invention dan discovery.
  • Invention adalah penemuan dari sebuah unsur kebudayaan baru yang sudah diakui, diterima, dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat maupun gagasan.
  • Pertentangan dalam masyarakat yang bisa terjadi antar individu, antar individu dengan kelompok dan antar kelompok dengan kelompok.
  • Pemberontakan atau adanya revolusi dalam masyarakat, salah satu contohnya adalah Revoulusi Perancis (1789) yang telah mengubah sistem pemerintahan monarki menjadi republik.
2. Faktor Eksternal, yaitu:
  • Lingkungan fisik, salah satunya adalah terjadinya bencana Gempa di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 yang telah menyebabkan ribuan orang meninggal, rusaknya infrastruktur, dan lumpuhnya aktivitas masyarakat di Yogyakarta pada saat itu.
  • Peperangan, salah satu contohnya adalah Perang Dunia II yang berakhir dan menyebabkan perubahan ideologi di Jerman.  Yaitu dengan terbaginya Jerman menjadi dua, Jerman Barat yang dipengaruhi oleh ideologi liberal dari Amerikan Serikat dan Jerman Timur yang dipengaruhi olehideologi komunis dari Uni Soviet.
  • Pengaruh kebudayaan asing, yaitu masuknya kebudayaan asing yang akan membuat kedua kebudayaan saling mempengaruhi hingga terjadinya akulturasi.  Yaitu perpaduan dua budaya atau lebih yang bisa hidup berdampingan dimana kebudayaan asli tetap dipertahankan.

Perubahan juga bisa terjadi karena adanya faktor pendorong perubahan, yaitu:
  • Adanya orientasi ke masa depan.
  • Penduduk yang heterogen.
  • Sistem masyarakat yang lebih terbuka.
  • Sistem pendidikan formal yang sudah maju.

Meski begitu, perubahan bisa saja terhambat karena adanya faktor penghambat perubahan, yaitu:
  • Adanya keterlambatan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
  • Adanya anggapan bahwa perubahan belum tentu memberikan dampak yang baik dalam kehidupan masyarakat.
  • Hubungan masyarakat yang kurang.

Perubahan dalam Sejarah
Perubahan bisa diartikan sebagai proses pergerakan segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring dengan perjananan kehidupan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Heraclitus yang menyebutkan bahwa tidak ada yang tidak berubah, semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah (Pante rei).

Sementara Wertheim menuliskan History is a continuity and change bahwa sejarah adalah peristiwa yang berkesinambungan dan berubah.  Perkembangan kehidupan masyarakat pun ada yang berlangsung lambat dan ada yang berlangsung cepat.  Sementara arah perubahannya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu keadaan yang lebih baik (progress) dan keadaan yang lebih buruk (regress).

Makna Keberlanjutan
Pada dasarnya tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri, rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi di masa datang merupakan peristiwa yang selalu berkelanjutan.  Sementara dalam sejarah, konsep keberlanjutan bisa diartikan sebagai rangkaian peristiwa yang terjadi di masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keberlanjutan adalah berlangsung terus menerus; berkesinambungan.

Roeslan Abdulgani menyatakan bahwa ilmu sejarah diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa sekarang, dan masa depan.  Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari masa lampau, untuk membangun masa depan.

Herodotus, sejarawan Yunani Kuno menyatakan bahwa sejarah tidak berkembang ke arah masa depan dengan tujuan pasti, bergerak seperti lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.  Sementara R. Moh. Ali menyatakan bahwa sejarah adalah:
  • Keseluruhan perubahan, kejadian peristiwa, kenyataan-kenyataan yang telah terjadi di sekitar kita.
  • Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, dan peristiwa yang merupakan realitastersebut.
  • Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

Pengertian sejarah yang berhubungan erat dengan makna perubahan dan keberlanjutan juga diungkapkan oleh Moh. Hatta.  Bahwa sejarah bukan sekedar melahirkan cerita dari kejadian masa lalu sebagai masalah.  Sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, tetapi pemahaman masa lampau yang di dalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematika pelajaran bagi manusia berikutnya. (Baca Juga Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh Kecil)

Hal ini senada dengan pendapat Ertis Stern yang menyatakan bahwa sejarah timbul dari suatu persoalan yang hidup dan bahkan melayani hidup masyarakat.  Oleh karena itu, sejarah akan berubah-ubah bersama dengan berubahnya waktu, harapan, dan pemikiran rasa cemas yang tumbuh kemudian.

Menurut Muthahari, ada tiga cara mendefinisikan sejarah dan tiga disipilin kesejarahan yang saling berkaitan, yaitu:
  • Sejarah tradisional (tarikh naqli) yang merupakan pengetahuan tentang kejadian, peristiwa-peristiwa, dan keadaan kemanusiaan di masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan-keadaan masa kini.
  • Sejarah ilmiah (tarikh ilmy) yang merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau yang diperoleh melalui pendekatan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau.
  • Filsafat sejarah (tarikh falsafi) yang merupakan pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa masyarakat dari satu tahap ketahap lainnya.  Di dalamnya membahas hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini.  Dengan kata lain, ia adalah ilmu tentang menjadi masyarakat dan bukan tentang mewujudnya saja.

Sementara menurut Sir Charles  Firth, sejarah merekam kehidupan masyarakat manusia, perubahan masyarakat yang terus menerus, merekam ide-ide yang membatasi aksi-aksi masyarakat, dan merekam kondisi-kondisi material yang telah membantu atau merintangi perkembangannya.
Selain membahas tentang manusia dan masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yang tak kalah penting yaitu waktu.  

Menurut Kuntowijoyo, konsep waktu dalam ilmu sejarah meliputi perkembangan, keberlanjutan atau kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.Sebuah keadaan disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan masyarakat “terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain”.Perkembangan bisa terjadi dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.  

Referensi:  
https://blog.ruangguru.com/makna-di-balik-pentingnya-perubahan-dan-keberlanjutan/
Suparno, Drs. 2018. Modul Pendamping Sejarah Indonesia untuk SMK/SMA Kelas X Semester 1.  Klaten Utara: Mulia Group.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel